C-SAVE didirikan pada 4 April 2016, C-SAVE (Civil Society Against Violent Extremism) Indonesia adalah organisasi masyarakat sipil yang bekerja untuk mengatasi ekstremisme kekerasan di Indonesia dan di kawasan global. Organisasi ini didirikan untuk membangun sinergi, mendorong inisiatif, dan melakukan kajian strategis dalam pencegahan tindak kekerasan ekstrimisme di masyarakat, serta mengembangkan narasi alternatif dan positif untuk perdamaian. Selain itu, C-SAVE Indonesia memfasilitasi dan mendukung munculnya inisiatif inovatif sebagai katalis dan menyediakan platform bagi kolaborasi multi-pihak dalam mengatasi ekstremisme kekerasan di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Dalam mendukung visi utamanya, yaitu Indonesia bebas dari ekstremisme kekerasan, C-SAVE memiliki dua program utama, yaitu Program Rehabilitasi dan Reintegrasi Individu atau Kelompok Radikal dan Sistem Deteksi dan Penanganan Dini (SITI) Ekstremisme Kekerasan. Program SITI bertujuan untuk mitigasi dan pencegahan tumbuhnya ekstremisme kekerasan di Indonesia. Terdapat tiga fokus yang ingin dibangun oleh C-SAVE Indonesia, yaitu pembentukan sistem peringatan dini berbasis desa, peningkatan kapasitas di kalangan ulama perempuan dan tokoh masyarakat perempuan, organisasi masyarakat sipil, pemerintah daerah, dan inisiatif kreatif berbasis komunitas untuk kegiatan peningkatan kesadaran melawan ekstremisme kekerasan. Berbagai kegiatan telah dilakukan C-SAVE Indonesia sejak awal pembentukannya, seperti Festival Welas Asih di Bandung, siaran radio dengan tema Tantangan Dalam Reintegrasi Eks-napiter dan yang Terpapar Paham Radikal Terorisme, Simulasi Reintegrasi di Kecamatan Klapanunggal, Kab. Bogor, dan masih banyak kegiatan yang lain.
